Kamis, 02 Februari 2017

Grosir Lampu LED : Penemu lampu LED

Standard

Penemu Lampu LED Hemat Energi


Tiga Penemu Lampu LED yang Hemat EnergiIsamu Akasaki dan Hiroshi Amano dari Universitas Nagoya, serta Shuji Nakamura dari Universitas California. Dua ilmuwan Jepang dan satu dari Amerika Serikat, berhasil meraih Nobel Fisika 2014 atas jasanya menemukan lampu LED biru. Lampu jenis (Light Emitting Diode) LED ini merupakan generasi lampu yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan. Pemenang Nobel Fisika 2014 ini akan berbagi hadiah sebesar 8 juta kronor atau sekitar Rp 13 miliar.


Ketiganya menciptakan LED biru dalam sebuah riset terpisah pada awal 1990-an. Sebelumnya, memang sudah diciptakan lampu LED oleh peneliti lain, namun itu masih berwarna merah dan hijau. Sedangkan warna biru ini merupakan sebuah inovasi karena cahayanya bisa digunakan untuk teknologi penerangan yang lebih hemat energi, termasuk untuk lampu jalan dan bahkan layar pada monitor dan smartphone saat ini.

Kelebihan Lampu LED Dibandingkan Dengan Lampu Biasa

Lebih Hemat Energi.
Lebih Aman.
Tahan lebih lama dibandingkan dengan jenis lampu lainnya.
Lampu LED tidak memancarkan panas.
Lebih Terang.

Tiga Penemu Lampu LED yang Hemat EnergiPenemuan mereka terus disempurnakan hingga akhirnya dapat memancarkan cahaya putih terang yang tahan lama dan hemat energi. “Penemuan LED biru baru berusia 20 tahun, namun telah memberikan kontribusi untuk menciptakan cahaya putih dengan cara yang baru untuk kepentingan kita semua,” kata panitia Nobel dalam keterangan resminya.

Lampu LED biru mampu menghasilkan tingkat penerangan hingga 300 luminasi per watt. Tingkat penerangan itu setara dengan cahaya yang dihasilkan oleh 16 lampu pijar dan 70 lampu neon. Sedangkan daya tahan LED hingga 100.000 jam, lebih lama dibanding lampu pijar yang hanya 1.000 jam dan lampu neon 10.000 jam.

“Sekitar seperempat dari konsumsi listrik dunia digunakan untuk tujuan penerangan, LED ini bisa berkontribusi untuk menghemat sumber daya bumi,” kata panitia Nobel yang menambahkan, “Penemuan mereka revolusioner. Bola lampu pijar menyala di abad 20, sedangkan abad ke 21 akan diterangi oleh lampu LED,”

Grosir Lampu LED : Philips City Touch

Standard

Philips City Touch, 

Hemat dan Juga Bisa Monitor Lampu Jalan yang Mati


   



Untuk wilayah kota besar seperti Jakarta sendiri, lebih dari 150,000 lampu jalan yang digunakan untuk menerangi jalan umum pada malam harinya. Lalu, bagaimana dengan energi yang dibutuhkan untuk menghidupi lampu-lampu tersebut? Selama ini lampu penerangan jalan umum yang berada di kota-kota biasanya menggunakan lampu non hemat energi bukan lampu LED. Selain membutuhkan energi yang sangat banyak, pengelolahan dan pengawasannya pun terbilang cukup sulit. Coba kita bayangkan saja bagaimana cara memonitor lampu-lampu penerangan jalan yang tidak berfungsi di kota-kota besar? Ya, salah satunya melakukan pengecekan secara berkala dengan mengelilingi jalan-jalan di kota itu. Mungkin beberapa dari kita berpendapat bahwa hal itu sangat rumit untuk dilakukan. Tapi seiring dengan berkembanganya dunia teknologi, kini hal-hal seperti di atas rasanya dapat diatasi dengan mudah dan efektif. Kini salah satu perusahaan ternama dan pionir dalam penemuan lampu LED yaitu Philips Indonesia, meluncurkan sebuah terobosan baru. Inovasi itu dikenal sebagai “Philips City Touch”, yaitu sistem manajemen pencahayaan terkoneksi dengan berbasis web.

Sistem ini menampilkan pencahayaan yang dilengkapi dengan modul konektivitas yang mengirimkan data melalui jaringan GSM pada komputer. Jaringan GSM ini terpancar dari setiap lampu yang didalamnya terdapat sebuah chip dan menghubungkannya ke ruang operasional. Selain itu kota yang menerapkan sistem City Touch dapat menghemat konsumsi energi hingga 60% bila dibandingkan dengan lampu biasa.

Untuk mengawasi setiap titik lampu pun dapat dilakukan dengan rinci. Seperti menemukan kerusakan pada lampu dan memonitor konsumsi energi dari setiap lampu-lampu tersebut. Saat ini kita hanya dapat menikmati inovasi tersebut dibeberapa kota saja. Seperti Jakarta, Semarang, Tangerang, dan Surabaya. Tapi tenang saja, kini Philips tengah memasang percontohan jaringan Sistem City Touch di lebih banyak kota lagi.




Selasa, 31 Januari 2017

Grosir lampu LED : Dari Belanda menerangi dunia

Standard


Dari Belanda menerangi Dunia



Siapa yang tidak familiar dengan jingle iklan lampu Philips yang sering wara-wiri di televisi ini? Rasanya hampir semua orang pernah mendengarnya. Tapi sayangnya tidak semua orang tahu kalau Philips ini berasal dari Belanda dan masih banyak yang mengidentikkannya sebagai pabrik lampu semata. Inilah sedikit ulasannya.

Gerard Philips
The Philips Company didirikan pada tahun 1891 oleh Gerard Philips. Didanai oleh ayahnya, Frederik—yang berprofesi sebagai seorang banker, Gerard memulai pembangunan pabrik kecilnya di kota Eindhoven dan memproduksi lampu karbon serta berbagai perangkat elektronik. Setelah melalui tahun-tahun pertama yang sulit, Gerard mengajak adiknya Anton untuk bergabung menyelamatkan Philips yang saat itu berada di jurang kebangkrutan. Walaupun berlatar pendidikan insinyur, Anton bekerja sebagai sales representative. Ia kemudian sukses menghasilkan ide-ide inovatif bagi perkembangan Philips hingga menjadi perusahaan elektronik multinasional paling disegani di Belanda.

Tidak hanya memproduksi lampu, Philips mulai memproduksi perangkat elektronik seperti alat cukur elektrik, radio, televisi tabung, tape, kaset, CD, dan sikat gigi elektrik. Karena derasnya kebutuhan akan perangkat rumah tangga elektronik dari seluruh dunia, pusat produksi dan head office Philips mulai berdiri di berbagai negara seperti di Amerika Serikat, Australia, China, India, Brazil, dan negara-negara lainnya termasuk Indonesia.
Gerald Philips

Seiring inovasi yang dilakukan terus menerus, Philips mengklasifikasikan produknya menjadi 3 kategori, yaitu peralatan rumah tangga, lampu, dan peralatan kesehatan.

Peralatan rumah tangga
Dimulai dari vacuum cleaner sederhana, Philips kemudian memperkenalkan produk-produk yang mempermudah pekerjaan rumah tangga lainnya seperti alat cukur elektrik, radio dengan built-in loudspeaker, tape, dan stirling engine. Peralatan-peralatan elektronik sederhana tersebut lalu menjadi perintis penemuan perangkat elektronik rumah tangga lainnya, baik yang dikembangkan sendiri oleh Philips maupun oleh perusahaan lain.

Lampu
Sebagai produk pertama yang membuat namanya mendunia, Philips terus melakukan inovasi terhadap produk andalannya ini. Jika dulu Philips menjadi pionir dalam mengembangkan bulb lamp atau lampu pijar, kini Philips menjadi pelopor dalam produksi lampu LED (light-emitting diode) atau lampu hemat energi. Pada tahun 2011, Philips meraih hadiah 10 juta USD pada L-Prize competition yang diselenggarakan oleh US Department of Energy. Philips berhasil memproduksi lampu hemat energi dengan efisiensi terbaik untuk lampu standar 60 watt.

Pada April 2013, Philips bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya untuk menerangi Tugu Pahlawan Surabaya dengan warna-warni lampu LED yang hemat energi hingga 80%. Dalam penerangan Tugu Surabaya ini, Pemkot Surabaya cukup mengeluarkan anggaran Rp9 juta/tahun untuk pemakaian 2.400 watt/tahun, berbeda dengan penggunaan lampu biasa atau HID yang sebelumnya menghabiskan 8.000 hingga 10.000 watt/tahun sehingga Pemkot bisa menghabiskan anggaran Rp36 juta/tahun.

Pada acara yang bertemakan Kota Terang Hemat Energi (KTHE) ini, Philips juga memperkenalkan lampu LED yang tahan hingga 15 tahun dan hemat energi sampai 85% untuk konsumen rumah tangga sebagai pengganti bohlam lampu sebelumnya/lampu pijar.

Peralatan Kesehatan
Perkembangan di bidang kesehatan memacu Philips untuk mengembangkan alat-alat kesehatan mutakhir, baik untuk deteksi maupun pengobatan penyakit seperti mammogram dengan radiasi dosis rendah, ultrasonografi (USG), MRI, PET/CT, hingga mengembangkan teknik operasi tanpa sayatan. Teknologi tersebut sudah banyak diadaptasi oleh berbagai negara, diantaranya Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab. WHO pun memberi rekomendasi kepada Belanda untuk terus mengembangkan teknologi dan inovasinya dalam bidang kesehatan